Sebagai bentuk antisipasi
berkembangbiaknya nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD), Babinsa Koramil 0804/08 Barat Kodim 0804 Magetan bersama Warga Kelurahan
Mangge mengadakan kegiatan fogging.
Warga di lingkungan tersebut, khususnya mereka yang tinggal di Kelurahan Mangge sangat antusias menyambut kegiatan ini, bahkan mereka juga turut membantu pelaksanaan kegiatan fogging. Warga sangat terbantu atas kegiatan yang diadakan para anggota Babinsa, sebab dengan demikian dapat mencegah jatuhnya korban akibat DBD.
Babinsa Kelurahan Mangge, turut
mengajak masyarakat agar peduli terhadap lingkungan karena Wilayah Ngemplak
merupakan salah satu zona merah penyebaran penyakit DBD, sehingga kepedulian
masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengantisipasinya.
Menurutnya, kegiatan fogging ini
merupakan salah satu cara untuk mematikan dan memotong siklus penyebaran nyamuk
aides aegepty. “Namun, kami juga minta agar minta agar warga peduli lingkungan.
Salah satu caranya dengan menjaga kebersihan sekitar,” jelasnya.
Selain dengan langkah 3M, tindakan
untuk antisipasi penyebaran DBD dapat dilakukan dengan cara pemberantasan
sarang nyamuk (PSN). Saat ini Dinas Kesehatan Sleman telah melakukan
sosialisasi bersih-bersih lingkungan, pemberian abate kepada masyarakat hingga
fogging. Peran para jumantik (juru pemantau jentik) di setiap wilayah masing –
masing.
penyemprotan dilaksanakan di
rumah" warga yang bertujuan memberantas nyamuk dan jentik" yg ada di
pemukiman rt 04/1 kel.mangge. Adapun pelaksanaan kegiatan di laksanakan oleh
bidan kelurahan dan staf serta di bantu
oleh Babinsa kelurahan mangge dan masyarakat sekitar.
Dari hasil penyemprotan Fogging
itu akan nantinya bisa untuk meningkatkan kesehatan bagi lingkungan khususnya
Kelurahan Mangge Pelaksaan pengasapan atau fogging sebaiknya tidak dilakukan
per kasus, seperti yang kerap dilakukan saat ini. Fogging juga sebaiknya
dilakukan dalam jarak 100 meter di sekeliling tempat tinggal penderita DBD. Hal
ini dikarenakan, 100 meter adalah jarak optimal bagi nyamuk DBD untuk berpindah
tempat. Rumah dalam radius 100 meter berpeluang besar terkena virus DBD. Radius
100 meter adalah ketentuan bila hanya terdapat satu korban. Jika korban lebih
dari 3 maka radius bertambah lebih dari 100 meter.
Penyemprotan harus memperhatikan
dosis yang tercatat dalam standar operasional. Bila insektisida terlalu
sedikit, maka penyemprotan tidak memberikan hasil maksimal dan hanya
meninggalkan bau minyak tanah yang mengganggu kenyamanan.Dosis yang tidak tepat
juga dikhawatirkan membuat nyamuk resisten insektisida. Arah angin seringkali
luput dari perhatian. Padahal angin yang akan menyebarkan semprotan insektisida
ke seluruh wilayah, dalam radius tertentu. Angin juga yang membawa nyamuk
terbang berpindah menghindari pestisida. Fogging menyebabkan droplet
insektisida dan mematikan bagi nyamuk dewasa yang kontak langsung. Saat
dikeluarkan dari mesin penyemprot, kabut insektisida akan langsung menyebar
sesuai arah angin. Oleh karena itu, sebaiknya penyemprotan dilakukan sesuai arah
angin. Penyemprotan yang melawan arah angin akan mengenai tubuh penyemprot
bukan nyamuk yang menjadi sasaran. Akibatnya insektisida akan menjadi toksik
bagi penyemprot.
Dalam kesempatan tersebut Sertu
sumadi menyampaikan kepada masyarakat kelurahan Mangge mengingat sekarang ini di rt 04 ini sudah ada yang
terkena DB (Demam Berdarah ) maka saya mohon kepada masyarakat yang ada disini
supaya menjaga kebersihan terutama genangan air yang ada di samping rumah atau
pekarangan dan di kamar mandi supaya sering dibersihkan karena jentik nyamuk
itu berkembang biak di genangan air yang tidak mengalir maka dari itu saya
mohon kesadaran warga masyarakat kelurahan mangge supaya selalu menjaga
kebersihan dirumah masing"
ketua RT 04 Bpk.Asnan
menyampaikan terimakasih kepada Babinsa Mangge yang mana dalam kegiatan
penyemprotan Fogging bisa berjalan dengan lancar dan untuk kedepannya kami akan
selalu koordinasi dalam setiap kegiatan
Warga dapat berperan serta dengan
langkah 3M, yakni menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang tidak
diperlukan. Sebab, barang-barang yang tidak terpakai ini berpotensi menjadi
sarang nyamuk penyebab DBD. “Saya sangat mengapresiasi kepedulian masyarakat
yang turut serta dalam kegiatan ini,” tegasnya.
(Tsr/0804)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar