Magetan-Plaosan, Dalam kegiatan Masa pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS) yaitu mengenali potensi diri siswa baru, membantu siswa baru
beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, menumbuhkan motivasi dan
semangat belajar efektif bagi siswa baru, mengembangkan interaksi positif
antara siswa dan warga sekolah lainya dan menumbuhkan perilaku positif dalam
diri siswa.
Seperti yang dilaksanakan pada Rabu (17/7) bertempat di SMAN
1 Plaosan Danramil 0804/02
Plaosan Kapten Inf Waluyo Utomo memberikan materi
wawasan kebangsaan pada siswa baru yang dengan adanya kegiatan MPLS Danramil
tanamkan Kepada Siswa baru tersebut mengenai ancaman terhadap jati diri Bangsa
yang sebagai tema yang diambil dalam
rangkaian kegiatan MPLS tersebut
Diawali dengan Menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya yang di
pimpin salah satu Siswi yang selanjutnya diisi acara pokok yaitu materi Wasbang
Kapten Inf Waluyo Utomo mengatakan" kita semua sebagai anak bangsa secara
bersama-sama harus tetap menjaga nilai-nilai Pancasila yang semakin terlupakan
dan terkikis oleh adanya nilai-nilai baru yang tidak sesuai dengan jati diri
bangsa. Tanpa disadari bangsa kita seolah terus bergerak semakin menjauh dari
Pancasila sebagai jati diri bangsa yang bercirikan semangat gotong royong.
"Untuk menambah pemahaman tentang empat pilar
kebangsaan dan bernegara, maka TNI Selalu dalam kegiatan Wasbangnya
mensosialisasikan empat pilar kebangsaan terdiri dari Pancasila, Undang-undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kepada masyarakat Indonesia, yang manakala
difungsikan sebagai pendidikan kebangsaan termasuk pula pendidikan karakter
kebangsaan," ujarnya.
Dia katakan berikutnya, dengan lebih memahami identitas
negaranya sehingga memiliki rasa cinta tanah air dan menjunjung nilai-nilai
persatuan. Nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar ini harus menjadi
prioritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu dia juga mengatakan, kebebasan berpendapat memang
menandai lahirnya era reformasi, tapi seringkali kebebasan tersebut dimaknai
bebas tanpa batas. Kesalahan pemahaman tersebut menyebabkan kendurnya
nilai-nilai agama dan nilai-nilai keakraban sosial. "Tentu saja, hal
tersebut sangat mengkhawatirkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,"
katanya Danramil disiang itu saat MPLS di SMAN 1 Plaosan. (udin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar