Magetan Jatim, Gangguan mental atau penyakit kejiwaan adalah
perilaku yang umumnya muncul karena kelainan mental yang bukan bagian dari perkembangan normal manusia.
Biasanya, penyakit mental menyerang perasaan dan pikiran seseorang yang dapat
mempengaruhi seluruh bagian tubuh. Seseorang yang sedang mengalami gangguan
mental biasanya akan mengalami kesulitan tidur, perasaan tidak tenang, dan
berbagai gangguan lain.
Penyakit mental dan fisik tidaklah sama. Meskipun kedua
penyakit tersebut tidak dapat dipisahkan, namun cara memperlakukan penyakit
mental dan fisik tidaklah sama. Biasanya, seseorang yang mengalami gangguan
mental akan terlihat baik-baik saja secara fisik, namun tidak secara psikis/
kejiwaan. Sayangnya, tidak banyak orang yang mengetahui cara memperlakukan
orang dengan gangguan mental dengan benar. Akibatnya, hal tersebut sering kali
membuat penderita gangguan mental
semakin terpuruk karena merasa tidak ada satupun yang memahami mereka.
Akibatnya, agar tidak menjadi beban, mereka sering kali
menarik diri dari lingkungan dan menyembunyikan penyakit mereka. Padahal, orang
yang memiliki penyakit mental tidak boleh untuk dibiarkan sendiri karena akan
semakin membuat mereka semakin menderita. Sama halnya dengan penyakit fisik,
mereka perlu mendapatkan perhatian dan perawatan yang tepat.
Dengan kedekatan masyarakat dan Babinsa bersama bidan Desa
Tawanganom Kec/Kab Magetan, serta rasa peduli dari seorang Babinsa untuk
masyarakat yang memiliki ganguan jiwa, seperti yang ini yang dilakukan oleh
Babinsa Koramil 0804/01 Magetan Desa Tawanganom Sertu Ponijan.
Disaat Babinsa Desa Tawanganom melaksanakan anjangsana dan
memantau wilayah mengetahui seorang warganya yang sedang sakit dan orang
tersebut memiliki gangguan jiwa, selanjutnya Babinsa Tawanganom yang terkenal
dengan nama sapaan “Bpk. Ponijan” langsung menelepon Bidan Desa yang bernama
ibu Ima mekawati Kep, yang dikenal dengan panggilan Bu Bidan ima mekawati.
Dengan Karakter Bpk. Ponijan seorang Babinsa yang sangat supel bergaul dengan
masyarakatnya dan selalu berkomunikasi dengan masyarakat Tawanganom yang
mayoritas orang Magetan asli.
Setelah datangnya Bu Bidan ima mekawati, warga tersebut
diperiksa dan diobati tetapi warga tersebut menolak tidak mau diobati. Bapak
Ponijan berusaha merayu dengan komunikasi yang baik dengan pasien akhirnya mau
dan warga tersebut dapat tertolong.
Dengan keberhasilan tersebut Bpk. Ponijan mendapatkan
acungan jempol dari warga setempat khususnya Bapak Kepala Desa Tawanganom Bapak Murdono Ariyanto SS, Stp dengan Tuturnya, ” pak Ponijan membantu
mengobati orang sakit jiwa bersama bidan
desa, ujar Kades Tawanganom.
Bpk. Ponijan sebagai Babinsa Tawanganom bisa dikatakan
Babinsa yang proaktif untuk selalu memantau wilayahnya serta selalu mengatasi
masalah dan membantu warganya bersama perangkat desa dan instansi lain di
tingkat Muspika Magetan. Dengan demikian apa yang dilakukan Babinsa Tawanganom
menjadi suri tauladan dan ditiru oleh Rekan Babinsa yang lainnya. (tsr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar